Minggu, 14 Juni 2009

SENI MEMPERHATIKAN PRIBADI MEMPESONA | Hagakoe

pribadi mempesona


Ketidak mampuan dan sikap acuh tak acuh untuk memperhatikan menjadikan kekurangan tragis yang menandai manusia pada masa sekarang. 

Seni memperhatikan pribadi lain adalah menolong, dia berkembang dan mewujudkan agar menjadi dirinya sendiri.

Arti memperhatikan tidak dikacaukan dengan hal-hal seperti ingin agar orang selamat, perasaan suka (PDKT), menyenangkan atau sekadar menaruh minat terhadap apa yang terjadi pada orang lain.

Memperhatikan juga bukan suatu perasaan yang tersendiri atau hubungan sesaat, atau hanya memperhatikan pribadi tertentu saja. 

Memperhatikan dalam arti menolong pribadi lain berkembang dan mewujudkan diri merupakan suatu proses cara menjalin relasi dengan seseorang yang mengandaikan perkembangan.

Sama halnya seperti persahabatan hanya dapat terbentuk berkat kepercayaan timbal-balik dan melalui transformasi kualitatif yang semakin dalam. 

Apa pun perbedaannya menunjukkan pola yang sama yakni menolong yang lain untuk berkembang. 

Dengan memperhatikan orang lain, dengan melayani mereka yang diperhatikan, seorang akan menghayati makna hidupnya. 

Perasaan kepuasan itu bukan dicapai dengan menguasai atau menjelaskan, menilai yang lain, melainkan dengan memperhatikan dan diperhatikan.

Kodrat manusia yang ditandai sikap perhatian begitu nyata dan jelas, namun tak akan terlihat apabila kita tidak betul-betul memperhatikannya dengan sengaja. 

Sikap memperhatikan dan mencintai, yaitu satu manusia berhubungan dengan orang lain untuk saling meningkatkan perkembangan masing-masing, merupakan kenyataan mutlak dan fakta utama dalam hidup manusia dan tetap menjadi matriks sosial setiap manusia.


Memperhatikan berarti menolong yang lain berkembang, didalamnya kita mengalami hal-hal yang kita perhatikan (manusia, cita-cita dan gagasan). 

Sekurang-kurangnya menolong orang lain memperhatikan orang diluar dirinya sendiri.

Serta mendorong dan membantu untuk menemukan, menciptakan perasaan memperhatikan diri sendiri dan menjadi peka terhadap orang sekitar. 

Dapat menumbuhkan pemahaman yang mendalam tentang asumsi-asumsi yang dapat dilakukan dan apa yang tidak, yang relevan dan tidak relevan bagi perkembangan selanjutnya. 

Unsur-unsur pokok dari seni memperhatikan adalah:


1.  Mengenal pribadi

   Usaha untuk memperhatikan harus memahami dan mengetahui banyak hal tentang orang lain. Kita harus tahu, misalnya, siapa orang itu, apa kekuatan dan keterbatasannya, apa kebutuhannya, kebiasaannya dan apa yang memudahkan perkembangannya. “Lebih baik kita mengetahui banyak hal tentang orang lain dari pada apa yang hanya dapat kita katakan tentangnya”.

2. Irama yang berganti-ganti

   Kita dapat memperhatikan berdasarkan kebiasaan. Kita harus dapat belajar dari masa lampau. Seberapa jauh kita telah berhasil?, apakah kita sudah membantu atau tidak?, berhasilkah kita mempertahankan atau mengubah tingkah laku sehingga dapat membantu orang lain dengan lebih baik. 
    
    Irama yang penting dalam seni memperhatikan yaitu irama saling bergantian antara kerangka yang lebih sempit dan yang lebih luas. 

   Dapat membedakan kencendrungannya, akibat yang dihasilkan untuk jangka panjang dan tendensi-tendensi umum lainnya.

3. Kesabaran

  Kesabaran merupakan satu unsur penting dalam usaha memperhatikan. Perkembangan sebuah gagasan penting tidak dapat dipaksakan. 

   Dengan bersikap sabar kita memberi waktu, dengan demikian memungkinkan orang lain menemukan dirinya pada waktunya sendiri. 

   Bersikap sabar bukan berarti pasif membiarkan sesuatu terjadi, tapi merupakan wujud partisipasi dengan memberi orang lain ruang gerak. Mendengarkan orang yang putus asa secara sabar dan hadir berarti kita memberi ruang bagi dia untuk berpikir dan merasa. “Orang yang sabar memperluas ruang hidup orang lain”.

4. Jujur

  Kita dalam sikap memperhatikan bukan karena kegunaannya (“kejujuran adalah cara yang terbaik”). Kejujuran itu merupakan bagian integral dalam kegiatan memperhatikan.

  Sikap jujur merupakan usaha memperhatikan yakni kita harus tulus ikhlas dalam memperhatikan orang lain. 

   Betul-betul bersikap benar dan tidak ada kesenjangan antara apa yang kita katakan dan apa yang kita rasakan. “Untuk dapat hadir bagi orang lain kita harus terbuka bagi orang lain”. 

    Sikap kepura-puraan akan menghambat jalan untuk menjalin relasi dengan orang lain secara pribadi yang unik. “Kita tidak memperhatikan penampilan orang lain namun lebih kepada keprihatinan dan kesanggupan untuk melihat dan menanggapi kebutuhan-kebutuhan orang lain”.

5. Kepercayaan
    
   Memperhatikan menuntut kepercayaan terhadap orang lain untuk berkembang pada waktu dan dengan caranya sendiri.

   Dalam memperhatikan seseorang kita percaya kepadanya untuk melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan itu. ”Percaya pada orang lain bearti membiarkan dia untuk berkembang”. 
   
   Sebagai contoh ayah yang berlebihan memperhatikan dan melindungi, tidak percaya kepada anaknya, slalu meminta anaknya untuk melakukan apa yang ada dalam pemikirannya, maka bearti ia lebih menjawab kebutuhan-kebutuhanya sendiri daripada kebutuhan anaknya.

6. Kerendahan Hati

   Dalam usaha memperhatikan, sikap rendah hati tampil dalam berbagai bentuk, mencakup usaha untuk mengatasi keangkuhan, membesar-besarkan kemampuan diri dan meremehkan orang lain. 

  Orang yang memperhatikan akan sungguh-sungguh rendah hati dalam kesediaan dan kerelaanya untuk belajar lebih banyak tentang orang lain, tentang dirinya sendiri dan tentang tuntutan memperhatikan.”Saya tidak merasa hina untuk belajar dari sumber mana saja, termasuk dari kesalahan-kesalahan saya”

7. Harapan

   Ada harapan bahwa orang lain akan berkembang berkat perhatian kita.Acuan harapan pada masa depan dalam kegiatan memperhatikan membuat saat sekarang makin bearti, sebab harapan tidak meremehkan saat sekarang sebagai sesuatu yang berada diluarnya, tidak juga sebagai sarana semata-mata. “Harapan sebagai ekspresi saat sekarang yang penuh berbagai kemungkinan, mengerahkan tenaga dan membangkitkan daya kita”.

8. Keberanian

   Percaya pada orang lain untuk berkembang dan akan kemampuan kita untuk memperhatikan, membuat kita lebih berani untuk memperhatikan serta berada dan menjelajah wilayah yang tidak dikenal sekalipun.

Manusia menemukan dirinya dengan menemukan tempatnya, dan ia akan menemukan tempatnya dengan menemukan yang lain sesuai yang membutuhkan perhatiannya dan ia sendiri membutuhkan perhatian dari orang lain. 

Dengan memperhatikan dan diperhatikan, manusia mengalami dirinya sebagai bagian dari alam.

Perhatian dan cinta menjamin kesinambungan antar generasi. Sebab cinta, asuhan dan perhatian yang dialami tidak hanya akan membalas cinta dan perhatian dalam bentuk senyuman yang bahagia dan memuaskan.

Tetapi juga menjadi acuan dan mata rantai kepada generasi berikutnya untuk mempertahankannya, Hanya orang-orang yang telah mengalami sikap dan perhatian yang akan mematangkan sikap memperhatikan dengan sepenuh hati dengan ketulusan.

Mari kita lebih perduli.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons